Makalah Terampil Menulis
Yang membedakan karya ilmiah satu dengan
yang lain yaitu pada materi, susunan, tujuan, serta panjang pendeknya. Jenis
karya ilmiah antara kain laporan
praktikum, naskah berkala, laporan hasil studi lapangan, paper, skripsi,
desertasi, tesis, dsb.
Makalah dapat juga berupa hasil
penelitian. Makalah merupakan bentuk karya ilmiah yang paling singakt dengan jumlah
halaman 15 sampai 25 halaman. Makalh dapat ditulis dalam berbagai bentuk dan
narasi. Yang paling penting dalam menulis makalah mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Oleh karena itu diperlukan
kejelian, kecermatan, dan ketuntasan dalam pembahasan permasalahan pokok untuk
dipahami para pembaca.
Penulisan makalah biasanya terdiri dari
tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari
halaman sampul, daftar isi dan daftar tabel atau gambar (jika ada). Bagian inti
berupa isi atau materi yang hendak dibahas dalam makalah tersebut. Bagian inti
dari latr belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan masalah,
pembahasan, kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar rujukan
dalam lampiran (jika ada). Bagian lain dalam halaman sampul yang memuat judul
makalah, nama penulis makalah , tempat dan waktu penulisan makalah.
Bagian awal biasanya berisi pendahuluan.
Pendahuluan makalah bisanya menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, dan
tujuan penulisan makalah. Yang perlu dicermati dalam latar belakang masalah adalah menunjukan
kepada pembaca bahwa masalah atau topik yang diangkat penulis memang perlu untuk
dibaca. Maslah hendaknya menarik untuk dibahas. Tujuan penulisan merupakan ahir
dari pendahuluan makalah. Biasanya penulisan masalah mempunayai dua tujuan
yaitu tujuan bagi penulis makalah dan tujuan bagi pembaca. Bagi penulis makalh,
tujuanya mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis
makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca
makalah, tujuan penulisan memberi informasi mengenai hal-hal yang disampaikan
dalam makalah tersebut.
Bagian inti makalah biasanya dalam bentuk
pembahasan. Setiap penulis makalah akan terlihat ketrampilan menulisnya melalui penulisan pada bagian
pembahasan. Pembahasan masalah diakhiri dengan bagian penutup berupa kesimpulan
dan saran.
Bagian akhir, biasanya berisi kesimpulan
disertai daftar pustaka/rujukan dan lampiran (jika ada). Lampiran merupakan
pelengkap dalam penulisan makalah. Lampiran
berupa data yang dimasukan dalam inti makalah, tetapi dipandang sangat
penting oleh penulis bagi susunan makalah tersebut.
2.
Menulis
ringkasan buku/resume/kuliah
Biasanya berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu. Tujuan pembuatan ringkasan adalah melatih mahasiswa untuk mengambil
intisari dari mata kuliah yang atau ceramah yang di ajarkan. Untuk struktur
penulisan ringkasan buku bebas. Namun demikian yang teroenting adalah berisi
bagian awal, inti dan kesimpulan.
3.
Menulis
resensi buku
1.
Pengertian
dan tujuan resensi
Dalam bahasa latin resensi artinya
melihat kembali, menimbang atau menilai.
Dalam bahasa indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah buku, pembicaraan
buku, atau sekarang dikenal dengan istilah bedah buku. Tindakan meresesnsi buku
dapat berarti memberi penilaian, mengungkapkan isi buku, membahas atau
mengkritik buku.
Tujuan
penulisan resensi
a.
Nenberikan
informasi yang komperhensif dalam
sebuah buku
b.
Mengajak
pembaca untuk memikirkan, merenungkan, mendiskusikan permasalahan yang muncul
dalam sebuah buku.
c.
Memberikan
pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya sebuah buku dibaca.
d.
Menjawab
pertanyaan tentang siapa penulisanya, mengapa ia menulis, dan bagaimana
hubungan buku-buku sejenisnya
e.
Untuk
segolongan pembaca resensi yang membca mendapatkan timbangan dalam memilih buku.
Apabila
diklasifiksikan, ada tiga bidang garapan
resensi, yaitu (a) buku, baik fiksi maupun nonfiksi (b)pementasan seni,
seperti film, sinetron , tari, drama, musik atau kaset (c) pameran seni seperti
seni lukis maupun seni patung. Yang harus ditekankan dalam Meresnsi seni sastra
harus yaitu harus menyimak nilai kehidupan yang termuat dalam karya sastra
tersebut.
Dalam
meresensi buku karya sastra, presensi
harus dapat menyampaikan dua lapis penilaian atau pertimbangan, yakni literir
dan manfaat untuk hidup. Nilai literir terungakap dari kegiatan yang disebut apresiasi
sastra, dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasi atas kebutuhan
masyarakat.
Unsur-unsur
yang ada dalam meresensi sebuah karya sastra
1.
Jenis
karya satra seperti kumpulan puisi, novel, kumpulan cerpen, atau drama.
2.
Resensi
novel atau kumpulan cerpen memuat dan mengulas tema, perwatakan atau penokohan,
alur plot, cerita tau peristiwa, dan bahasa.
3.
Resensi
kumpulan puisi memuat pengalaman kebahasaan, pengalaman indraan, pengalaman
nalaran, da pengalaman manfaat
4.
Ulasan
mengenai pengarang, baik asal usul, reputasi, hal-hal yang melatarbelakangi
penulisan karya sastra, dan karya-karya lainya.
5.
Sudut
oembaca yang dituju. Presensi hendaknya menentukan sikap sehubungan dengan
keutuhan masyarakat, seperti:
a.
Bagaimana
sikap presensi bila komposisi karya sastra
terasa tidak wajar, tokoh hanya merupakan corong pendapat pengarang, tetapi
karya itu memberikan pendapat tentang seni,
kebudayaan atau nilai-nilai kehidupan
b.
Apakah
pendidikan, motivasi berprestasi, karier, atau kehidupan yang lebih baik didukung
dengan terbitnya karya satra tersebut.
Unsur
–unsur dalam meresensi sebuah buku
a.
Membuat
judul resensi
b.
Menyusun
dan buku, meliputi judul buku, pengarang, dan penerjemah (jika buku
terjemahan), penerbit, tahun terbit tebal buku, dan harga buku.
c.
Membuat
pembukuan dengan cara:
1.
Memperkenalkan
pengarangnya
2.
Membandingkan
dengan buku sejenis
3.
Memaparkan
sosok pengarang
4.
Merumuskan
tema buku
5.
Memperkenalkan
penerbit
6.
Membuka
dialog
d.
Tubuh
dan isi resensi, yang meliputi:
1.
Sinopsis
2.
Ulasan
singkat buku dengan kutipan secukupnya
3.
Keunggulan
dan kelemahan buku
4.
Rumusan
kerangka buku
5.
Tinjauan
buku\adanya kesalahan cetak
6.
Penutup
resensi
2.
Langkah-langkah
menyusun resensi
1.
Mengebnali
buku yang akan diresensi
a.
Mulai
dengan tema buku yang diresensi, disertai deskripsi buku
b.
Penerbit
buku, dimana diterbitkan, tebal(jumlah bab dan halaman), format, hingga harga
buku.
c.
Siapa
pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan reputasi dan prestasi, buku atau
karya lain yang pernah dihasilkan, dan alasan menulis buku yang di resensi.
d.
Buku
termasuk gotongan buku ekonomi, teknik politik, pendidikan, psikologi,
sosiologi, filsafat; bahasa atau sastra.
2.
Membaca
buku yang akan diresensi secara cermat dan teliti
3.
Menanda
bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data.
4.
Membuat
sinopsis atau intisari dari buku yang akan di resesnsi
5.
Menentuka
sikap dan menilai hal-hal berikut:
6.
Orgnisasi
atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara sistematika dan bagaimana
dinamikanya
7.
Isi
pernyataan; bagaimana bobot isi, analisis,, penyajian, data, dan kreativitas
pemikiran.
8.
Mengoreksi
dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar kriteria-kriteria
yang ditentukan sebelumnya.
Lebih
ringkas, hal-hal yang arus diperhatikan dalam menyusun resensi
1.
Membaca
buku yang akan diresensi secara cermat
2.
Menceritakan
identitas secara lengkap
3.
Memberikan
penilain secara obkjektif dan kritis
4.
Menulis
Artikel Ilmuan/populer
Kegunaan artikel dalam surat kabar
adalah untuk membedakan pemuatan antara berita (fakta) opini. Hampir semua surat
kabar menyediakan satu halaman khusus untuk artikel. Bisa dikatakan semua
tulisan yang ada si surat kabar atau majalah yang bukan berita bisa disebut
artikel. Yang membedakan salah satunya adalah letak pemuatan artikel tersebut.
Jika artikel itu dimuat pada halaman opini disebut artikel umum. Bila halaman
diletakan di halaman seni dan hiburan dikatakan essay, dan jika diletakan di
kolom khusus redaksi, diberi nama tajuk rencana dan sebagainya.
Pengertian dari fakta, interpretasi dan
opini
1.
Fakta
adalah kenyataan yang sesuai dengan data yang sebenarnya.
2.
Interpretasi
adalah hasil pemikiran berupa penafsiran,pengertian, atau pemahaman seseorang
dengan orang lain akan berbeda.
3.
Opini
adalah pendapat atau pandangan kelompok terhadap masalah peristiwa yang terjadi.
Hal
yang tidak dapat dilupakan dalam penulisan artikel, yaitu penggunaan bahasa.
Bahasa artinya harus segar, enak dibaca, dan dapat menimbulkan rasa empati dan
sugesti dalam diri pembaca. Melalui penggunaan bahasa seperti itu diharapkan
pembaca artikel merasa enggan dan membutuhkan kehadiran.
Bagian
atau sistematika artikel
1.
Judul
atau fokus adalah hal yang menjadi sorotan utama penulisan, judul sebuah
artikel seharusnya memenuhi kriteria berikut.
a.
Atraktif
dan baru dalam arti belum pernah dipakai penulis lain dan judul dikaitkan
dengan inti artikel tersebut.
b.
Tidak
terlalu panjang dan sebaiknya hanya terdiri subjek dan predikat saja.
c.
Punya
relevansi dengan isi artikel sekaligus mencerminkan gagasan sentralnya.
2.
Leader
merupakan kutipan yang menjadi pengantar sebuah artikel, bagian ini tidak
selamanya ada dalam artikel.
3.
Latar
adalah hal, masalah, atau peristiwa yang mendasari tulisan.
4.
Angle
merupakan sudut pandang penulis dalam menyoroti masalah yang dibicarakan.
5.
Simpulan
biasanya berisi imbauan, ajkan, refleksi atau intisari yang telah disampaikan
Redaktur
massa biasanya mengelompokan artikel, menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut
pandang penulis, dalam memeparkan ide atau gagasan. Pengelompokan ini oleh
redaktur dipakai untuk memudahkan penempatan pemuatanya, pada halamaan sesuai
dengan visi misi penerbitnya.
Jenis
artikel
1.
Eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian
dari penulisnya. Artikel ini cocok untuk mengungkapkan penemuan-penemuan baru.
2.
Eksplanatif artinya menerangkan. Artikel eksplanatif adalah artikel yang
isinya
menerangkan
sesuatu untuk dapat dipahami pembaca.
3.
Deskriptif adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di
tengah masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
4.
Prespektif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi di kemudian
hari berdasarkan perhitungan penulis.
5.
prespektif adalah artikel yang memberikan tuntutan kepada pembacanya untuk
melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan.
E. Menulis
proposal
1.
Pengertian proposal
Proposan
adalah suatu perencanaan yang sistematis sebagai kerangka dasar yang memuat
komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian.
Bisanya berfungsi sebagai rencana pelaksanaan penelitian, alat komunikasi
antara peneliti dengan konsultan atau dengan penyandang dana, maupun dengan
anggota peneliti. Secara umum proposal penelitian menguraikan tentang masalah
penelitian, bagaimana penelitian itu dilaksanakan, serta mengapa penelitian itu
perlu dilakukan, di dalam proposal membicarakan seluruh rangkaian kegiatan
penelitian dalam bentuk kerangka atau garis besarnya.
2.
Tujuan penelitian
Pada
dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi pokoknya adalah tentang target yang
akan dicapai dalam suatu penelitian .
masalah yang harus diperhatikan berkaitan dengan dengan perumusan tujuan itu dimaksudkan
untuk mengetahui apakah tujuan penelitian yang telah dirumuskan tercapai atau
tidak. Dalam penelitian yang tajam analissisnya, pengukuran tidak
terbatas hanya sampai kategori berhasil atau tidak berhasil, melainkan sampai
mengukur sampai beberapa jauh sampai
seberapa besar atau seberapa jauh keberhasilan itu dapat dicapai.
Tujuan
penulisan berhubungan erat dengan permasalahan penelitian. Dengan perumusan masalah
yang jelas, tujuan penelitian akan terlihat dengan jelas pula. Tujuan
penelitian akan memberikan jawaban terhadap masalah yang hendak diteliti.
3.
Jenis penelitian
a.
Penelitai
Kualitatif
Digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah. Hasil penelitian kulikatif lebih menekankan makna daripada
generalisai. Objek yang dalam penelitian penelitian kualikatif adalah objek
yang alamiah. Sehinggaga disebut juga
metode naturalistik metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang
mengandung makna.
b.
Penelitian kuantitatif
Disebut sebagai metode positive karena
berlandaskan pada filsafat positivesme. Metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah. Disebut juga metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka –angka dan analisis
menggunakan statistik.
4.
Komponen & sistematika proposal
Komponen
dan sistematika dalam proses penelitian kulatitatif tidak berbeda dengan
proposal kuantitatif, yang berbeda bahwa semua komponen dalam proposal penelititan kuntitatif sudah
merupakan hal yang baku, sedangkan dalam proposal penelitian kualitatif bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Komponen dalam penelitian tersebut secara garis besarnya terdiri atas, pendahuluan,
kajian teori, metode penelitian, pembahasan, dan kesimpulan.
a.
Sistematika
proposal penelitian kualitatif
1.
Judul
2.
Daftar
isi
3.
Pendahuluan
yang terdiri dari
a.
Latar
belakang
b.
Perumusan
masalah
c.
Tujuan penenlitian
d.
Manfaat
penelitian
4.
Kajian
teori
a.
Tinjauan
pustaka
b.
Hasil
penelitian yang relevan
c.
Kerangka
berfikir
5.
Metodologi
penelitian
a. Tempat dan
waktu penelitian
b. Bentuk dan
strategi penelitian
c. Sumber data
d. Teknik cuplikan
e. Teknik pnegumpulan data
f. Validitas data
g. Analisis data
6.
Daftar
pustaka
b.
Sistematika
proposal penelitian kuantitatif
1.
Judul
2.
Daftar isi
3.
pendahuluan yang terdiri dari
a.
Latar
belakang masalah
b.
dentifikasi
masalah
c.
Pembatasan
masalah
d.
Perumusan masalah
e.
Tujuan
penelitian
f.
Manfaat
penelitian
4.
Kajian
teori
a.
Tinjauan
pustaka
b.
Hasil
penelitian yang relevan
c.
Kerangka
berfikir
d.
Hipotesis
5.
Metodologi
penelitian
a.
Tempat
dan waktu penelitian
b.
Metode
penelitian
c.
Populasi
dan sampel
d.
Teknik
pengumpulan data
e.
Teknik
analisis data
6.
Daftar
pustaka
Ulasan
Catat Ulasan