Makalah Sejarah Bahasa Indonesia
Hasil
Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional Jakarta Februari 1975 Antara
lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya
sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai:
1. Lambang
kebanggaan nasional.
2. Lambang
identitas.
3. Alat
pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
4.
Alat
perhubungan antarbudaya antar daerah.
1.1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia diresmikan pada tahun 1945.
Bahasa indonesia merupakan bahasa yang dinamis yang hingga sekarang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari
bahasa asing. Bahasa indonesia adalah dialek baku dari bahasa melayu yang
pokoknya dari bahasa Melayu kuno.
Ki
Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa mengungkapkan: “Jang dinamakan bahasa
Indonesia jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoegpoen pokoknja berasal dari
Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikurangi
menoeroet keperkoean zaman dan alam baharoe hingga bahasa itoe laloe moedah
dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga
menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam
baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia.
Dalam
Kongres bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumtara Utara , “...bahwa asal bahasa
ndonesia adalah bahasa Melaju. Dasar bahasa indonesia ialah bahasa Melaju yang
disesuaikan dengan pertumbuhanja dalam masjarakat Indonesia.”
Secara
sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa
melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip
dengan dialaek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa melayu klasik/bahasa
Melayu kuno.
Secara
sosiologis, bisa dikatakan bahasa Indonesia lahir pada 28
Oktober 1928. Secara yuridis, baru 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia
secara resmi diakui keberadaanya. Fonologi dan tata bahasa indonesia cukup
mudah. Dasar –dasar yang penting untuk komunikasi dapat dipelajari hanya kurun
waktu beberapa minggu.
Bahasa
Indonesia ialah bahasa yang dibuat , dimufakati, dan diakui serta digunakan
oleh masyarakat seluruh indonesia, sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur
bahasa daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita dengan kata lain bahasa
Indonesia bahasa Melayu yang sudah menyatu benar dengan bahasa dengan suku-suku
bangsa yang ada di kepulauan nusantara. Adapun bahasa daerah yang disumbangkan,
betul-betul telah menyatu dan tidak lagi terasa sebagai bahasa daerah.
Bahasa
indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di
perguruan-perguruan tinggi Indonesia. Bahasa Melayu di Indonesia kemuadian
digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum
banyak yang menggunakanya sebagai bahasa
Ibu. Bisanya masih digunakan bahasa daerah )yang jumlahnya bisa mencapai
sebanyak 360).
Pada
28 Oktober 1928, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkan penggunaan
Bahasa indonesia sebagai bahasa
untuk negara Indonesia pascakemerdekaan.
Soekarno tidak memilih bahasa jawa yang mayoritas pada waktu itu, namun beliau memilih bahasa Indonesia yag beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang di tuturkan di Riau.
Pertimbangan
bahasa Melayu Riau di pilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik indonesia:
Pertama jika bahasa jawa digunakan , suku-suku bangsa lain di Indonesia akan merasa dijajah suku jawa yang merupakan golongan mayoritas di Republik Indonesia. Bahasa jawa lebih sukar dipelajari karena ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang digunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguana kurang memahami budaya jawa, dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar. Bahas Melayu Riau yang dipilih dengan pertimbangan pertama bahasa melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terkhir pun lari ke Riau selepas Malaka di rebut oleh Portugis.
Pertama jika bahasa jawa digunakan , suku-suku bangsa lain di Indonesia akan merasa dijajah suku jawa yang merupakan golongan mayoritas di Republik Indonesia. Bahasa jawa lebih sukar dipelajari karena ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang digunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguana kurang memahami budaya jawa, dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar. Bahas Melayu Riau yang dipilih dengan pertimbangan pertama bahasa melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terkhir pun lari ke Riau selepas Malaka di rebut oleh Portugis.
Menurut
Minto Rahasu, pertimbangan bahas Melayu Riau di pilih sebagai bahasa persatuan
Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bahasa melayu telah tesebar luas di seluruh wilayah
1. Bahasa melayu telah tesebar luas di seluruh wilayah
2.
Bahasa melayu telah diterima oleh semua suku di
Indonesia
3.
bahasa melayu bersifat demokratis
4.
bahasa melayu bersifat reseptif
1.2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
1.
Konsep dasar dan kedudukan fungsi bahasa
Secara
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia, baik sebagai anggota suku
maupun anggota bangsa.
2.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Kehadiran
bahasa indonesia mengikuti perjalanan sejarah panjang. Mulai dari bukti prasasti
yang ada, misalnya di Bukit Tanlang Tuo darang Brahi sampai dicetuskanya
sumpah pemuda. Konsep Aslinya sebagai berikut:
Kami
Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Yang Satoe,
TanahIndonesia
Kami
Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Yang Satoe, Bangsa Indonesia
Kami
Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia
Yang
menjadi perhatian adalah butir ketiga. Sebab negara tetangga selalu mengalami
kegagalan ketika membuang hal yang sama.
Bahasa
melayu sudah di pakai berabad-abad sebelumnya sebelum sumpah pemuda. Dengan begitu
masyarakat merasa tidak disaingi. Mereka sadar bahasa daerahnya tidak bisa di
pakai sebagai bahasa sebagai alat penghubung antar suku, sebab yang diajak
komunikasi mempunyai bahasa daerah sendiri. Adanya bahasa melayu Tidak akan mengurangi
fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan.
Kesadaran itulah yang mendukung inspirasi sakti diatas.
Perbedaan
bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan pada tanggal 28 Oktober 1928
adalah pada semangat dan jiwa barunya . Sebelum sumpah pemuda semangat dan jiwa
bahasa melayu masih bersifat kedaerahan.
Setelah sumpah pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu bersifat Nasional.
3.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi
Fungsi
pertama, sebagai lambang kebanggaan
nasional, bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa
Indonesia. Karena itu kita harus bangga, menjungjungnya, dan mempertahankanya.
Sebagai bentuk realisasinya kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak
acuh. Kedua, sebagai lambang identitas
nasional berarti dengan bahasa indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu
sifat, perangai, da watak kita sebagai bangsa indonesia. Ketiga, memungkinkan
masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib
yang sama. Keempat sebagai penghubung segala aspek kehidupan. Secara terperinci
perbedaan lapangan antara kedua bahasa sebagai berikut:
Bahasa
Melayu
|
Bahasa
Indonesia
|
a.
Bahasa resmi kedua disamping bahasa Belanda
|
a.
Digunakan dalam gerakan kebangsaan
untuk mencapai kemerdekaan
|
b.
Bahasa yang di ajarkan di sekolah-sekolah pemerintah Hindia Belanda
|
b.
Digunakan dalam penerbitan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
perjuangan kemerdekaan
|
c.
Penelitian-penelitian yang dikelola oleh jawaban pemerintah Hindia Belanda
|
Pada
17 Agustus 1945, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa negara. Yang
dinyatakan dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36.
Negara
tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan India kesulitan membuat
bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi. Dikarenakan faktor masyarakat multilingual yang terdapat di
negara itu saling ingin mencalonkan bahasa daerahnya sebagai bahasa negara.
Kedudukanya
sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a.
Bahasa
resmi kenegaraan
b.
Bahasa
pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
c.
Bahasa
resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional
d. Bahasa
resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan Ilmu pengetahuan secara
teknologi modern.
4.
Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa Negara/Resmi
a.
Perbedaan segi wujudnya
b.
Perbedaan dari proses terbentuknya
Kedudukan
bahasa indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa
indonesia.dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa indonesia yang
lingua franca itu, maka ditentukan Ia sebagai bahasa nasional.
c.
Perbedaan dari segi fungsinya
Bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional digunakan sebagai penghubung antar suku bangsa
di Indonesia, sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi/negara digunakan
dalam keterkaitan sebagai warga negara.
2. Bahasa Baku
2.1 Fungsi Bahasa Baku
1.
Pemersatu
Menghubungkan
semua penutur berbagai dialaek sehingga mempersatukan masyarakat dan
meningkatkan identitas penutur dengan seluruh masyarakatnya.
2.
Pemberi Kekhasan
Berarti
membedakan bahasa itu dengan bahasa
lainya.
3.
Pembawa kewibawaan
Bersangkutan
dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi
melalui perolehan bahan baku.
4.
Sebagai kerangka acuan
Artinya
bahasa baku memiliki norma yang menjadi tolak ukur dalam berbahasa. Juga
sebagai fungsi estetika dalam bidang sastra.
2.2 Ciri Bahasa Baku
1.
Kemantapan dimanamis
Kemantapan
dinamis berupa kaidah dan aturan yang tetap, baku atau standar tidak dapat
berubah setiap saat, dipihak lain, kemantapan tidak baku (dinamis) tetapi cukup
lues sehingga memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur, dan
mengijinkan perkembangan berjenis ragam yang diperlukan di dalam kehidupan
modern.
2.
Kecerdasan
Kecerdasan
bahasa di wujudkan dalam kalimat
paragraf dan satuan bahasa lain
yang lebih besar. Mengungkapkan
penalaran atau pemikiran yang teratur,
logis, dan masuk akal.
Ulasan
Catat Ulasan